Jurnalis Kompas.com Dicekal Warga Tak Bernyawa Saat Liputan Demonstrasi Tolak UU TNI di DPR

JAKARTA, rega almutada (23), yang merupakan jurnalis, menghadapi tekanan ketika menutupi protes di hadapan gedung dpr/mpr ri, jakarta, pada hari kamis (27/3/2025).

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 18.35 WIB saat petugas kepolisian sedang mengevakuasi dan mendispersikan kerumunan dengan menggunakan kendaraan polisi. water cannon .

Rega menceritakan bahwa dia ditangkap secara mendadak oleh dua individu bercloak biasa yang diyakininya adalah petugas keamanan. Setelah itu, mereka mengecek konten di telepon genggamnya tanpa memberikan alasannya dengan jelas.

Tiba-tiba saya diraih dari belakang, pada bahagaian pundak dan pakaianku dengan kekuatan yang lumayan. Aku terkejut sebab saat itu aku tengah mencatat video dan tak menduga bakal digedor begitu keras," ungkap Rega, Jumat (28/3/2025).

Setelah diambil, keduanya mengharapkan Rega untuk memperlihatkan konten ponselnya.

Walau Rega sudah tunjukin kartu pres dari , mereka masih cek konten galeri serta grup WhatsApp di hp-nya.

Saya memiliki dua telepon genggam, satu digunakan untuk pekerjaan dan satunya lagi adalah milik pribadi. Keduanya telah diverifikasi. Termasuk grup WhatsApp perusahaan saya yang sudah terdaftar. scroll "termasuk kelompok famili dan sahabat-sahabat," ujar Rega.

Rega menyebutkan bahwa petugas yang melakukan pemeriksaannya tidak menggunakan seragam dan juga tidak memberikan identitasnya sebagai kepolisian. Pada awalnya, dia menganggap mereka adalah bagian dari penyelenggara acara atau jurnalis lain.

"Saya hanya menyadari bahwa mereka adalah petugas kepolisian berdasarkan postur badan mereka, lalu tanpa basa-basi mereka langsung menghampiri saya. Meskipun mereka tak memegang senjata, pendekatan tiba-tiba itu cukup membuatku kaget," ungkapnya.

Tidak hanya Rega, seorang wartawan dari media luar negeri pun mengalami kejadian yang sama.

Dua jurnalis dari stasiun televisi Russia Today dimintakan untuk menghentikan penggunaan kameranya selama peliputan tersebut.

Walaupun tidak menderita kekerasan fisikal, Rega meratapi tindakan petugas yang mengecek telepon seluler jurnalis tanpa adanya alasannya yang masuk akal.

"Saat tiba-tiba ditangkap dan diserahkan ke pengawasan begitu saja cukup membuat cemas. Saya pikir mereka menargetkan saya sebab tampaknya lebih muda dan masih baru di tempat tersebut," jelas Rega.

Sampai berita ini dibuat, belum ada pengumuman resmi dari pihak kepolisian mengenai kejadian itu.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak