9 Hewan dengan Gigitan dan Cengkeraman yang Tak Tertandingi, Lebih Kuat dari Manusia

Dalam alam binatang, kemampuan meremas dapat menjadi senjata kunci untuk kelangsungan hidup. Ada beberapa spesies dengan perbanjuan remas yang sangat kuat sehingga mereka bisa memecah kerangkas baja, mengepung mangsanya secara tegas, dan tetap menjaga genggaman ketika berada di permukaan bergelombang.

Mulai dari pemangsa lautan hingga simpanse yang berkeliaran di antara pohon-pohon, setiap spesies telah mengembangkan penyesuaian khusus sehingga menjadikan genggamannya sangat kuat. Meskipun tekanan cengkeraman rata-rata manusia hanya mencapai sekitar 100 PSI, ada banyak hewan lainnya yang jauh melampaui batas tersebut dan memakainya dalam aktivitas berburu, bertahan hidup, atau sekadar bertahan.

Setiap poin menggambarkan cara penggunaan kekuatan istimewanya masing-masing. Di bawah ini adalah daftar binatang dengan gigitan terkencang disusun berdasar urutannya.

1. Gorilla

Gorilla menjadi pemimpin di alam primata berkat daya cengkeraman yang sangat superior, yakni kira-kira 1.300 PSI. Kemampuan mereka ini memberikan kekuatan ekstra untuk merusak batang bambu, melepaskan tumbuhan, serta menjaga diri dari serangan hewan lain dengan sukses.

Kekuatan genggaman ini bukan saja krusial bagi kelangsungan hidup, melainkan juga mengilustrasikan kekuatan fizikal mereka yang hebat. Satu tinjauan telah merekodkan cara gorilla menggunakan tangannya semasa merangkap dan mencari makanan, membuktikan betapa baiknya tangan mereka disesuaikan untuk menyergap ranting yang tebal dan mudah goyah sambil sekaligus mentadbir peralatan.

Gorila sudah pernah terlihat meremukkan ranting tebal dan bahkan tulang logam dalam kandang, hal ini menggambarkan kekuatan luar biasa pada tangannya. Cengkeraman mereka setara dengan sekitar enam kali lebih kuat dibandingkan manusia rata-rata, sehingga menjadikan gorila sebagai beberapa hewan darat paling berotot.

2. Kepiting kelapa

Kepiting kelapa dikenal memiliki pegangan paling kuat di kalangan makhluk non-kelumbu, mencapai daya tekan sebesar 740 PSI. Spesies kepiting darat raksasan ini mengandalkan sepasang palunya yang besar untuk merusak buah kelapa, yaitu makanannya utama.

Kekuatannya sangat mumpuni untuk patahkannya tulang ataupun hancurnya objek-objek keras, menjadikannya tahan banting meski sedang berhadapan dengan musuh yang ganas.

Misalnya saja, tekanan dari capit mereka hampir sama dengan gayakan menggigit seekor singa. Kepiting kelapa pun merujuk pada penggunaan capit mereka untuk mendaki pohon, menjaga teritorinya, dan bahkan berburu binatang kecil, hal ini membuktikan fungsionalitas multi-tugas dari cakaran kuat tersebut.

3. Orangutan

Orangutan menunjukkan daya tarik yang sangat kuat, mencapai hingga 600 PSI, yang membantu mereka dalam gerakan ayunan dari satu pohon ke pohon lain serta untuk merapat pada ranting dengan leluasa.

Raksasa kera ini telah berkembang dengan baik untuk hidup di lingkungan hutan bersifat arboreal, memanfaatkan cakar mereka dalam menjelajahi hutan tropis tebal tersebut. Keperkasaannya mencapai tiga kali lebih kuat dibandingkan rata-rata manusia, serta tangannya mampu mendukung bobot tubuhnya secara keseluruhan dalam jangka waktu cukup lama.

Orangutan terkenal akan tingkat intelektualitasnya, di mana mereka mengoptimalkan kemampuan tangannya yang kokoh dalam pembuatan peralatan serta pemecahan berbagai persoalan. Misalnya saja, genggaman mereka sangatlah kuat sehingga dapat dengan mudah mematahkankan cabang-cabang pohon kecil ataupun menopang makanan berukuran besar apabila dibutuhkan.

4. Elang harpy

Elang Harpy dikenal memiliki salah satu jepitan yang paling kuat di kalangan burung lainnya di planet ini, mencapai tekanan hingga 530 Pound Per Inci Kuadrat (PSI). Dengan daya tarik tersebut, ia mampu menghancurkan kerangka binatang berkaki empat berukuran menegah, seperti trenggiling atau simpanse, hanya dengan sekali cengkeramannya.

Cakarnya yang lebih panjang daripada cakar seekor beruang grizzly, memiliki kemampuan untuk menghasilkan tenaga penetrasi yang kuat pada mangsa mereka.

Elang Harpy memanfaatkan kukunya untuk menumbangkan hewan dalam hutan tropis di Amerika Tengah dan Selatan. Kehebatan mereka menjadi bukti bahwa mereka adalah pemimpin rantai makanan serta sebagian dari kelompok burung pemburu terkuat.

5. Kepiting raja

Kepiting raja, yang ditemukan di laut suhu rendah Pasifik Utara, terkenal karena sepasang capitannya yang amat besar dengan daya tekan sampai 500 PSI. Kekuatan ekstra pada kedua alat itu dipergunakan untuk banyak hal seperti meratakan tempurung moluska yang kokoh, melindungi dirinya dari predator, serta memotong-memotong makanannya.

Setiap kuku memiliki fungsi tertentu. Kukuh "penindasan", yang berukuran lebih besar ditujukan untuk pekerjaan kekuatan tinggi, sementara kukuh "pemotong" yang lebih pendek handal dalam menyelesaikan tugas dengan ketelitian.

Kekuatan cengkeraman mereka sangat powerful hingga bisa melukai kulit manusia atau bahkan menyebabkan kerusakan parah, sehingga perlu dihadapi dengan penuh kewaspadaan. Selain itu, kepiting raja juga memakai capinya untuk mendominasi lawan-lawannya serta memperoleh makanan di lingkungan dasar lautan yang keras tersebut.

6. Simpanse

Gorila terkenal memiliki kekuatan tangan yang menakjubkan, dengan tekanan genggaman hingga 440 PSI. Tangan mereka dirancang khusus untuk mendaki serta mengoperasikan benda-benda, membuat gorila menjadi salah satu dari primata yang paling gesit dan berotot.

Kera menggunakan kekuatan cengkeraman mereka untuk bergantolle dari satu cabang ke cabang lainnya, membuka buah-buahan yang sulit dibelah, serta mengoperasikan peralatan dengan ketelitian.

Grip mereka sangatlah kuat hingga dapat mematahkan kenari atau mengungguli pesaingnya dalam sebuah perseteruan yang ganas, mencerminkan daya adaptasi serta ketahanan mereka.

7. Elang botak

Elang botak merupakan predator berkepala telanjang yang memiliki kekuatan tangankuat dengan daya tekan mencapai kira-kira 400 PSI. Kekuatannya ini memungkinkan elang tersebut menangkap ikan dari permukaan air tanpa kesulitan dan tetap menjaga pegangan pada mangsanya yang bergeliat saat terbang.

Kuku mereka dirancang khusus untuk meraih permukaan yang licin, dilengkapi dengan kuku yang tajam dan berbentuk lengkungan sehingga mampu menembusnya.

Daya tarik dari kencakuan ini melebihi dua kali lipat daya tarik rata-rata manusia dan begitu hebat sehingga dapat menghancurkan tulang binatang berukuran lebih kecil.

Sebagai perumpamaan, kekuatan gigitannya setara dengan tekanan ban kendaraan yang menindih tangan manusia. Kekuatan elang botak yang sangat besar merupakan faktor penting bagi kelanjutan hidupnya sebagai pemangsa utama di habitatnya.

8. Anaconda hijau

Ular anaconda hijau, yang merupakan spesies ular paling berat di seluruh dunia, mengandalkan kekuatan ekstraordinernya untuk mendominasi hewan seperti rusa, kancil, dan tupai sebagai mangsanya. Tekanan konstriksinya, diketahui mencapai kurang lebih 300 PSI per inci persegi, digunakan saat ia meremas mangsa sehingga membuatnya tidak dapat bernafas maupun kabur.

Saat terjebak dalam sasaran, otot-otot mereka menyusut dengan daya tarik yang dahsyat, menghasilkan tekanan yang menjamin bahwa korbannya tak dapat selamat.

Luar biasa, mereka mampu menahan hewan yang tengah berlawanan saat berada dalam air selama periode yang panjang, dengan menggunakan habitat akuatik mereka secara efektif. Dibandingkan hal itu, gigitan anaconda hijau begitu kuat sehingga bisa membuat tulang rusuk musuh pecah dan mengacaukan sirkulasi darah mangsanya, menjadikan spesies ini sebagai salah satu pemangsa terkuat di Benua Amerika Selatan.

9. Kera jepang

Monyet Jepang, yang sering disebut juga sebagai monyet salju, ternama karena kemampuan tangan mereka yang sangat kuat. Kemampuan ini digunakan untuk mendaki pepohonan, menggenggam permukaan tebing, serta mengeksplorasi sumber makanan dalam lingkungan perbukitan.

Kuatnya pegangan mereka, diperkirakan mencapai 230 PSI, jauh melebihi kekuatan rata-rata manusia. Karena itu, mereka dapat bertumpu di cabang-cabang pohon dengan mudah, termasuk saat suhu membeku maupun ketika cuacanya ekstrem dan tidak menentu.

Kera memakai tangan besarnya untuk menjalin hubungan sosial, mengoperasikan peralatan, serta merambah sekitaran yang kompleks. Misalnya saja, pegangan mereka sangat tangguh sehingga dapat menyokong tubuh penuh hanya dengan satu ranting, membantu mereka unggul dalam bertahan di habitat ekstrem.

Mahluk-mahluk tersebut mengandalkan kemampuan alamiahnya untuk mendaki, mencari makan, melindungi diri, serta bertahan hidup dalam habitatnya, terkadang bahkan lebih unggul daripada manusia.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak