Dibalik Keputusan: Mengapa Jenazah Ray Sahetapy akan Disingkirkan di Masjid Istiqlal Pada Hari Jumat

Laporan jurnalis oleh Devi Agustiana

Pada saat ini, mayat aktor Ray Sahetapy terbaring di Rumah Duka Sentosa yang berlokasi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Nantinya, pahlawan seni tersebut direncanakan untuk dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada hari Jumat tanggal 4 April 2025.

Sebelumnya, jenazah juga telah diberkati di Masjid Istiqlal. Keluarga kemudian menjelaskan alasannya.

"Insha Allah yang saya dengar pertama kali mendapatkan informasi dari Ibu (Dewi Yull) kalau Ayah menjadi mualaf pada tahun 1982 sebelum menikahi beliau," ungkap Raya Sahetapy, putri dari Ray Sahetapy, ketika bertemu dengan kami di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada hari Kamis tanggal 3 April 2025.

Raya menyatakan bahwa tempat itu tampaknya menjadi awal dan akhir kehidupan bapaknya.

"Sekadar informasi saja diselenggarakan di Masjid Istiqlal, alhamdulillah acaranya berlangsung di sana. Saya bahagia dapat memasuki agama Islam di tempat tersebut, dan syukur lagi penutupannya pun dilaksanakan di Masjid Istiqlal," tambahnya.

Selanjutnya, Raya mengatakan bahwa mayat bapak tersebut akan dipindahkan ke desanya di Palu, Sulawesi Tengah seperti yang dimintakan.

Sesungguhnya ahli waris dari almarhum telah dikuburkan di pemakaman keluarga yang terletak di Palu, Sibonge, tetapi demi menghemat waktu dan agar prosedurnya dapat dilakukan secara lebih cepat, kami memutuskan untuk sementara mengkafankannya di Tanah Kusir dahulu.

"Kemungkinan besar dalam satu atau dua tahun mendatang, mayat beliau baru akan dipindahkan ke Palu, ke pemakaman keluarganya," terangkan Raya.

Saat ini, keluarganya masih menantikan kehadiran anak laki-laki Ray lainnya, yaitu Surya Sahetapy, yang sedang dalam perjalanan dari Amerika ke tanah airnya.

" Tinggal menanti kak Surya, sebenarnya penundaan terjadi pada prosesi pemakaman karena mereka menantikan kedatangan anaknya usai berkonsultasi dan ternyata diperbolehkan. Kemarin saya diberitahu tentang hal ini, lalu kak Surya langsung membeli tiket penerbangan pada jam 5 pagi," jelas Raya.

Sebagai informasi, aktor senior Ray Sahetapy meninggal dunia pada usia 68 tahun, Selasa (1/4/2025). Adapun Ray sempat mengidap diabetes pada 2017, kemudian terserang stroke pada 2023.

Ray Sahetapy adalah seorang aktris yang lahir di Donggala, Sulawesi Tengah pada tanggal 1 Januari 1957.

Ray sudah tampil dalam belasan produksi film dan sinetron. Ia memulai karirnya di tahun 1980 lewat film perdana yang berjudul Gadis.

Di dalam film itu, Ray mengenal Dewi Yull untuk pertama kalinya. Setelahnya, ia membintangi film "Noesa Penida" pada tahun 1988 dan hal ini semakin mempopulerkannya serta mendapatkan nominasi sebagai aktor terbaik di ajang FestivalFilmIndonesia tahun 1989.

Cintanya terhadap dunia akting pun mendorongnya untuk mendirikan sebuah studio teater sejenak.

Terkait privasi, diketahui bahwa Ray Sahetapy telah bersaudara dengan Dewi Yull sejak pernikahan mereka di tahun 1981 dan diberkati dengan empat orang keturunan. Selama 23 tahun menjalani bahtera rumah tangga, Ray dan Dewi memutuskan untuk bercerai pada tahun 2004. Usai perceraian tersebut, Ray Sahetapy kemudian mengawinkan dirinya lagi dengan Sri Respatini Kusumastuti pada bulan Oktober 2004.

(*)

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak