Orang yang Sering Tidur dalam Keadaan TV Menyala Biasanya Disebabkan Karena 5 Hal Ini

Apabila Anda pernah bersama-sama menggunakan kasur dengan orang yang gemar tertidur sambil televisi masih menyala, kemungkinan besar Anda telah melihat mereka menggambarkan sejumlah tingkah laku khas.

Hubungan antara menonton televisi sambil tidur tak melulu soal selera, tetapi juga dapat mencerminkan beberapa karakteristik dalam dirinya. Membiarkan TV hidup sembari tertidur tidak menjadi opsi untuk setiap individu; kadang-kadang hal ini adalah suatu kebiasaan yang telah melekat erat.

Menurut artikel di Personal Branding Blog, berikut adalah 5 alasannya ketika ada orang yang sering kali tertidur dengan televisi masih menyala.

  1. Takut terhadap keheningan

Seorang individu yang rutin menghidupkan televisi sebelum tidur sampai akhirnya terlelap, tak sekadar untuk melimpahi ruangan dengan suara. Hal itu bisa jadi adalah tanda dari cemas atau rasa takut yang lebih mendalam.

Sebagai contoh, ketenangan bisa menyebabkan perasaan kesendirian atau terasing. Bisa juga, kediaman ini menghidupkan kembali pemikiran tak diinginkan yang mereka coba hindari.

Menyalakan televisi ketika hendak tidur mungkin menjadi metode bagi sebagian orang untuk menangani perasaan tersebut. Suara bising dari siaran TV yang telah familiar dapat memindahkan fokus mereka, membantu meredam pikiran hingga akhirnya bisa tenang dan terlelap.

Akan tetapi, tingkah laku tersebut bisa menimbulkan ketergantungan pada suara keras eksternal sebagai sarana untuk bersantai dan tertidur. Hal itu pada akhirnya dapat mengganggu kapabilitas mereka dalam mencapai istirahat bermutu apabila situasi serupa tak tersedia.

  1. Mencari kenyamanan

Menonton TV saat tidur bisa jadi bentuk hiburan untuk beberapa individu. Pencahayaan redup serta bunyi-bunyinya yang dikenal mampu menghasilkan perasaan keamanan dan kenyamatan, seperti halnya selimut bayi.

Tidak sekadar soal bunyi ataupun sinar, namun rasa keterikatan yang disajikan oleh televisi. Untuk orang-orang yang telah melalui hari-hari penuh tantangan atau tengah menjalani periode sulit, TV bisa jadi hiburan halus, metode bagi mereka untuk menyelesaikan harinya dalam atmosfer yang lebih tenang.

Sebab televisi bisa menyajikan suasana yang menyejukkan, mengurangi ketakutan, serta memudahkan mereka untuk bersantai.

  1. Gemar begadang di waktu malam

Untuk mereka yang gemar tertidur sambil menonton televisi, hal tersebut mungkin merupakan situasi umum. Bisa jadi mereka adalah tipe orang yang senang berdiam diri pada waktu dini hari saat sekitaran menjadi sunyi dan tenang.

Kebisingan halus dari televisi bisa menciptakan perasaan keterikatan saat waktu-waktu tertentu. Bunyi tersebut pun mampu memfasilitasi mereka untuk bersantai setelah sekian lama beraktivitas dan mengejar pola tidur yang lebih baik.

Walaupun hal ini mungkin bertentangan dengan anjuran istirahat tradisional, namun demikian adalah bagaimana ritme biologis beberapa individu dikondisikan.

Lain kali Anda bertemu seseorang yang suka tidur dengan TV menyala, ingatlah, mereka mungkin hanya memiliki cara berpikir yang sedikit berbeda, sama seperti kita semua dengan cara kita yang unik.

  1. Sebagai pengantar tidur

Dalam kasus seperti ini, mereka menggambarkannya sebagai semacam lagu pengantar tidur modern, dengungan dialog lembut dan kedipan layar menggantikan alat bantu tidur tradisional seperti menghitung domba atau mendengarkan musik yang menenangkan.

Inilah metode yang jarang digunakan namun efektif bagi sebagian orang. Walaupun mungkin belum menjadi anjuran dari pakar tidur sebagai jalan terbaik menuju kualitas istirahat, strategi tersebut menggarisbawahi bahwa tiap individu punya caranya tersendiri saat berpetualang di alam mimpi.

  1. Pelarian akan tekanan rutinitas hari yang padat

Untuk beberapa individu, tertidur sambil menonton televisi bisa jadi metode untuk menghindari stres kehidupan sehari-hari.

Arus cerita dari fiksi bisa memberikan realitas pilihan, tempat di mana mereka tak perlu risau dengan beban harian ataupun cemas akan hambatan di waktu mendatang.

Tempat berlindung tersebut hanyalah istirahat singkat, metode untuk menenangkan pikiran. Meski demikian, perlu ditekankan bahwa walaupun pelarian bisa membawa ketenangan sesaat, hal ini bukan jawaban atas persoalan dalam hidup Anda. Menghadapi masalah dengan langsung, tak terkecuali jika sangat menyulitkan, pada dasarnya merupakan sikap yang lebih baik bagi kesejahteraan mental serta bertahan lama.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak