
, Jakarta - Vokal utama dari grup musik Seventeen yang bernama Riefian Fajarsyah Ifan Seventeen Diberitakan akan ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara atau PFN. Berbagai buket bunga tersusun rapi di depan kantor PT PFN yang terletak di area Jatinegara, Jakarta Timur.
Sesuai pantauan Tempo Pada Senin malam, tanggal 10 Maret 2025, pesan selamat dituliskan pada bunga tersebut untuk menyambut penobatan Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen menjadi kepala utama perusahaan milik pemerintah yang beroperasi dalam sektor perfilman.
Ucapan tak kasat mata datang dari kalangan elit politik yang tersebar diantara puluhan karangan bunga tersebut. Ekspresi kegembiraan disampaikan oleh studio produksi film seperi PT Bahagia Pictures, bersama dengan beberapa perusahaan sistem audio seperti Soundbest dan V2 Rudi Hidayat.
Sebuah sumber dari Kementerian BUMN serta dua tokoh senior dari Koalisi Indonesia Maju Plus mengkonfirmasi keputusan menunjuk Ifan Seventeen menjadi Direktur Utama PT tersebut. PFN "Betul," ungkap ketiganya saat berbicara dengan Tempo pada hari Senin, 10 Maret 2025.
Jika Ifan telah beberapa kali mengungkapkan pujian kepada Presiden tersebut. rabowo Subianto Melalui kanal media sosialnya. Sebagai contoh, di postingan yang dia bagikan pada tanggal 8 Januari 2025, ia menampilkan fotonya ketika hadir dalam acara ultah Prabowo.
Menurut Ifan, Prabowo adalah seseorang yang memberikan inspirasi. Penyanyi lagu 'Jalan Terbaik' tersebut menyinggung bahwa Prabowo dengan cara tertentu memperkenalkan semangat cinta kepada negara.
Bekerja sama dengan asisten Prabowo bernama Rizky Irmansyah, Ifan Seventeen pun menciptakan sebuah lagu yang berfokus pada tema perjuangan di tanggal 17 Oktober 2024. Bahkan, Ifan mengajak Prabowo menjadi bintang tampan dalam videoklip lagunya tersebut.
Riefian Fajarsyah adalah vokalis dari grup band Seventeen dan dia menjadi satu-satunya anggota yang selamat saat tiga orang temannya meninggal karena bencana tsunami di pesisir Banten. Jikaan sendiri berhasil bertahan dalam kejadian tragis itu.
Ringkasan Sejarah Tsunami di Tanjung Lesung, Banten
Tsunami Tanjung Lesung Atau sering juga dipanggil sebagai tsunami Selat Sunda, kejadian tersebut berlangsung pada tanggal 22 Desember 2018. Gelombang tsunami ini merusak parah pantai-pantai di wilayah Banten serta beberapa bagian dari pesisir selatan Lampung. Fenomena alam ini terjadi akibat erupsi Gunung Anak Krakatau yang posisinya ada di Selat Sunda. Kejadian ini dikarenakan oleh aktivitas gunung api Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda.
Panggung pertunjukan grup band Seventeen yang sedang memainkan lagu-lagu mereka selama acara keluarga PT PLN di pinggir pantai Tanjungs Lesung, hancur akibat serangan ombak tsunami. Berbagai rekamanvideo tersebar menampilkan bagaimana panggung milik Seveneteen mendadak diserbu oleh arus air deras serta merembes ke area tempat sekitar ratusan orang berdiri.
Dari total 23 orang yang hilang tanpa jejak, terdapat pula 7.202 orang mengalami cedera dan 426 orang meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. Bencana ini menyebabkan Ifan Seventeen merelakan tiga anggota bandnya dan juga istrinya, Dylan Sahara, yang sedianya berada di area panggung pada waktu kejadian.
Ifan, nama lain dari frontman dan penyanyi Riefian Fajarsyah, adalah satu-satunya anggota grup Seventeen yang berhasil selamat dari bencana itu. Baru dua hari kemudian, pada hari Senin, Ifan Seventeen menemukan mayat Dylan Sahara di sebuah rumah sakit di provinsi Banten.
Melalui channel YouTube-nya Gilang Dirga, Ifan Seventeen mengisahkan tentang saat pertamanya melihat mayat Dylan Sahara. Dia berkata, "Saat saya melihat dia, rasanya seperti rindu karena kita telah lama tidak bertemu. Syukur alhamdulillah. Meskipun tubuhnya membengkak dan wajahnya hampir tak bisa diidentifikasi, tetapi saya tahu bahwa orang tersebut adalah istriku." Itulah yang disampaikan Ifan kepada Gilang Dirga.
Jika Ifan melihat istrinya dalam keadaan membengkak, hal pertamanya ia sampaikan adalah "Wow kau sangat cantik." Bahkan dokter pun terkejut mendengarnya, ungkap Ifan Seventeen sambil mengusap-usap wajah Dylan Sahara.
Daniel Ahmad Fajri, Fani Ramadhani , Rizki dewi Ayu, dan Sarah Ervina Dara Siyahailatua berpartisipasi dalam penyusunan artikel ini.