Jejak Sukses M. Chatib Basri Sebagai Mantan Komisaris Utama Bank Mandiri

, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sudah memberikan persetujuan untuk penata ulangan susunan pengelola pada bulan Maret tahun 2025. Posisi Ketua Dewan Pengawas yang tadinya dipunyai oleh M. Chatib Basri, saat ini diserahkan kepada Kuswiyoto. Sementara itu, jabatan Direktur Utama masih didampingi oleh Darmawan Junaidi.

"Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri mengesahkan perubahan dalam struktur kepengurusan perseroan," demikian tertera pada catatan agenda RUPST Bank Mandiri yang dikirimkan kepada Tempo, Selasa, 25 Maret 2025.

Kuswiyito dipromosikan ke dalam dewan komisaris bersama dengan Luky Alfirman, Yuliot, serta Mia Amiati. Mereka menempatkan dirinya sebagai pengganti dari para komisaris sebelumnya yang merupakan M. Chatib Basri , Tedi Bharata, Arif Budimanta, Loeke Larasati Agoestina, Faried Utomo, Muliadi Rahardja, Heru Kristiyana, serta Rionald Siliban.

RUPST juga menghapus beberapa anggota Dewan Direktur, yaitu Alexandra Askandar, Agus Dwi Handaya, Aquarius Rudianto, Rohan Hafas, dan Sigit Prastowo dari daftar mereka. Selanjutnya, posisi tersebut diambil alih oleh Rizaldi, Saptari, Jan Winston Tambunan, Ari Rizaldi, serta Novita Widya Anggraini.

Riwayat Profesi M. Chatib Basry

M. Chatib Basri adalah seorang ahli ekonomi yang terkenal tidak hanya sebagai peneliti tetapi juga sebagai profesional bertitel asal Indonesia. Berdasarkan laporan tersebut, Tempo Interaktif , Dede—seperti yang biasanya dipanggil—dilahirkan pada tanggal 22 Agustus 1965. Masa kecilnya dihabiskan di Jakarta, lebih spesifik lagi di Jalan Prambanan, daerah Menteng, Jakarta Pusat.

Sama seperti anak-anak pada umumnya, Chatib Basri saat masih kecil pun gemar bermain sepak bola. Apalagi di dekat tempat tinggalnya ada sebuah lapangan sepak bola. "Meskipun menurut saya tidak termasuk sebagai salah satu pemain sepak bola yang handal," katanya dalam percakapan tersebut. Tempo Pada tahun 2000 lalu, dia juga menyatakan kegembiraannya dalam memainkan permainan bulu tangkis.

Pendidikan wajib 12 tahun yang dilalui Chatib Basri dimulai dari SD Trisula, Jakarta (1973-1979), lanjut ke SMP Kanisius, Jakarta (1979-1982), kemudian SMA Jakarta (1982-1985). Pasca menyelesaikan sekolah tingkat atas tersebut, dia mendaftar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1992, setelah itu melanjutkan pendidikannya dengan mendapatkan gelar Master of Economic Development di universitas yang sama pada tahun 1996. Ia juga meraih Ph.D dalam bidang ekonomi dari The Australian National University pada tahun 2001.

Walaupun berada dalam "lingkungan" ekonomi, sebetulan Chatib Basri jauh lebih tertarik pada bidang politik serta sastra atau teater. Dia telah terlibat dalam kegiatan teater semenjak masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Pernah beberapa kali ia turut ambil bagian dalam pertunjukan Teater Creadda di Taman Ismail Marzuki. Jadi tidak mengherankan jika anak termuda dari keenam bersaudara tersebut memiliki paman yang merupakan penyair: Asrul Sani adalah adik kakeknya.

"Di rumah, aku memiliki peluang untuk membahas buku-buku tersebut bersama bapak dan saudara-saudaraku yang turut menikmati hal serupa," tutur anak dari pasangan Chairul Basri dan Nurbaiti ini.

Karir Chatib Basri dalam bidang pemerintahan bermula ketika ia berperan sebagai anggota Tim Penasihat Tim Nasional untuk Perundingan Perdagangan Internasional Indonesia dari tahun 2005 hingga 2012. Selanjutnya, posisi yang pernah disandangi olehnya adalah staf khusus bagi Menteri Keuangan pada periode 2006 sampai dengan 2010 serta jabatan wakil menteri keuangan bertugas mengurus urusan G20 selama masa tersebut juga.

Pada masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, ia juga dipilih sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Presiden Republik Indonesia (2010-2012), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dari tahun 2012 hingga 2013, serta terakhir menjabat sebagai Menteri Keuangan (2013-2014) sebelum pergantian ke periode Joko Widodo alias Jokowi.

Setelah lama tidak terlibat dalam pemerintahan, Chatib Basri akhirnya dipilih sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Mandiri Tbk pada Desember 2019. Kemudian dua bulan setelah itu, yaitu pada Februari 2020, dia pun resmi dilantik menjadi Komisaris Utama dan digadaikan untuk menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Saat ini, Chatib Basri adalah bagian dari Dewan Ekonomi Nasional atau DEN Sejak bulan November tahun 2024. Beliau juga menjadi bagian dari Dewan Penasihat Bank Dunia tentang gender dan pembangunan, Grup Ahli Khusus independen berkualifikasi tinggi soal finansial iklim untuk COP27 dan COP28, serta dewan penasehat di Pusat Analisis Ekonomi Makro Terapan Universitas Nasional Australia (The Australian National University).

Adil Al Hasan, Melynda Dwi Puspita, Daniel A. Fajri, Sunudyantoro dan Raymundus Rikang menyumbang untuk penulis artikel ini.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak