Perhatian! Begini Cara Mengatasi Pengapuran Tulang Sebelum Terlambat

Pengapuran tulang, dikenal juga sebagai osteoarthritis secara profesional, merupakan suatu keadaan merusak yang menyerang persendian.

Penyakit tersebut disebabkan oleh kerusakan pada tulang rawan yang bertugas melindungi bagian-bagian sendi.

Menurut informasi dari Mayo Clinic, pengapuran tulang cenderung sering dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa mempengaruhi mereka yang masih dalam tahap usia muda dikarenakan beberapa faktor.

Penyebab Pengapuran Tulang

Osteoporosis dapat dipicu oleh banyak penyebab, mulai dari yang bersifat internal hingga eksternal.

Menurut artikel di Healthline, sejumlah faktor utama yang dapat menyebabkan pengapuran tulang antara lain:

Penyusutan Tulang Rawan: Dengan pertambahan umur, struktur tulang rawan akan mengecil secara normal.Kecelakaan atau Cedera Pada Persendian: Setiap benturan kecil maupun besar di area persendiannya bisa meningkatkan resiko dari penyakit pengapuran, khususnya bila tak segera mendapat perawatan.Obat-obatan Penyebab Kenaikan Bobot Tubuh: Keberlebihan massa badan menciptakan dampak lebih signifikan kepada bagian-bagian persendian dalam tubuh kita, seperti lutut serta pangkal paha.Dampak Faktor Keturunan: Jika ada anggota keluarga dekat menderita arthritis jenis ostoartrosis maka hal tersebut dapat menjadi faktor peningkatan peluang individu untuk juga terserang penyakit tersebut.Tugas Kerja Berat: Melakukan aktivitas fisik rutin yang termasuk pekerjaan monoton ataupun membawa muatan bobot tinggi bisa memicu proses degenerasi jaringan ikat pada sendi.

Ciri-Ciri Pengapuran Tulang

Menurut informasi dari WebMD, gejala-gejala pengapuran tulang dapat berbeda-beda tergantung pada seberapa parah kondisinya.

Beberapa tanda-tanda yang sering terjadi mencakup:

Nyeri di Persendian: Umumnya timbul setelah melakukan kegiatan fisik dan mereda ketika sedang istirahat. Kekakuan: Rasanya lebih kentara di awal hari atau sesudah duduk diam dalam waktu cukup lama. Pembesaran Area: Inflamasi pada bagian yang terserang bisa menghasilkan peningkatan ukuran daerah tersebut. Penurunan Kelentukan: Jarak pergerakan pada persendiannya jadi dibatasi. Bunyi Kasar: Terdapat suara gemeteran saat memindahkan anggota badan karena adanya kontak antartulang.

Kelompok Usia dan Jenis Kelamin yang Rawan

Menurut informasi yang dikemukakan oleh Arthritis Foundation, osteoartritis biasanya terjadi setelah seseorang berusia lebih dari 50 tahun.

Walaupun bisa saja terjadi lebih dini di balik sejumlah faktor risiko seperti cidera atau kelebihan berat badan.

Osteoporosis lebih umum terjadi pada wanita, terlebih sesudah masa menopausa, dikarenakan pengurangan tingkat hormon estrogen yang bisa berdampak pada kondisi tulang mereka.

Bisakah Penyakit Osteoporosis Dilewati dan Sembuh?

Sampai sekarang, belum terdapat obat yang dapat mengobati pengapuran tulang dengan sempurna.

Namun, menurut informasi dari Cleveland Clinic, perawatan yang sesuai bisa membantu dalam mengendalikan gejala, memperlama perkembangan penyakit tersebut, serta meningkatkan mutu hidup pasien.

Pilihan pengobatannya meliputi:

Pengobatan: Pemberian obat penahan rasa sakit contohnya adalah parasetamol atau ibuprofen. Terapi Fisik: Melakukan latihan tertentu guna memperbaiki kelenturan serta keteguhan otot disekitar persendian. Suntikan kortikosteroid: Bertujuan mengurangi pembengkakan dan sensasi tidak nyaman pada bagian persendian tersebut. Bedah: Jika kondisi sudah sangat serius, bisa jadi dibutuhkan tindakan operasi misalnya replikasi sendi.

Bisakah Pemutihan Mengakibatkan Lumpuh?

Pada kondisi yang ekstrem, terjadinya pengapuran pada tulang bisa mengakibatkan kelumpuhan atau disabilitas.

Menurut National Institute on Aging, apabila kerusakan pada tulang rawan dan sendi telah parah sekali, pasien mungkin akan kehilangan kapabilitas untuk berpindah diarea tertentu.

Maka dari itu, deteksi awal dan penanganan cepat amat krusial guna menghindari dampak yang lebih parah.

Makanan yang Membantu Pemulihan

Rutinitas diet yang baik bisa meminimalisir inflamasi serta meningkatkan kebugaran tulang.

Menurut informasi dari Harvard Health, terdapat beberapa tipe makanan yang baik bagi kesehatan tulang dan dapat membantu mengatasi pengapuran tulang diantaranya adalah:

Ikan Bergizi: Salmon, tuna, dan makarel dipenuhi dengan asam lemak omega-3 berkhasiat anti-peradangan. Sayuran Daun Hijau: Bayam dan kale memiliki zat besi dan vitamin K penting bagi kerapatan tulang. Kedelai & Bijibijian: Menyediakan sumber protein dan magnesium bagus untuk perawatan tulang. Susu Berkurang Lemak: Memuat kalsium dan vitamin D yang diperlukan. Buah Buahan: Seperi jeruk dan buah beri, melimpahi nutrisi vitamin C mendukung produksi kolagen.

Pantangan untuk Pengapuran Tulang

Di luar makanan yang direkomendasikan, terdapat pula beberapa jenis makanan yang lebih baik untuk dik hindari.

Menurut Arthritis Foundation, berikut adalah beberapa jenis makanan yang bisa meningkatkan inflamasi:

Makanan Berkonten Gula Tinggi: Misalnya seperti soda dan permen. Makanan yang Diproses: Sebagai contoh adalah daging kalengan serta hidangan cepat saji. Karbohidrat Terolah: Roti tawar dan pasta bisa memperburuk tingkat inflamasi dalam tubuh. Minyak Tumbuhan dengan Kandungan Omega-6 Tinggi: Seperti halnya minyak jagung atau pula minyak kedelai.

Menyikapi Pengapuran Tulang

Menangani pengeroposan tulang membutuhkan pendekatan yang menyeluruh.

Menurut Johns Hopkins Medicine, beberapa tindakan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

Olahraga Teratur: Melakukan aktivitas fisik sederhana seperti jalan kaki atau renang bisa mendukung fleksibilitas persendian. Mengatur Bobot Tubuh: Ini penting agar mengurangi tekanan pada sendi-sendi yang bertugas menopang badan. Penggunaan Tambahan Nutrisi: Misalnya dengan konsumsi suplemen seperti glukosamin serta kondroitin; walaupun begitu manfaat sebenarnya perlu ditelaah lagi oleh riset lebih dalam. Menyusun Manajemen Stress: Teknik-teknik meditasi ataupun yogapun mampu menjadi bantuan bagi pengurangan derita akibat nyeri secara terus-menerus. Kunjungan Berkala Ke Dokter: Kembali berkonsultasilah kepada pakar guna melacak kemajuan dari situasi Anda saat ini.

Pembersihan tulang sebenarnya dapat menjadi suatu tantangan.

Namun, dengan pemahaman yang benar, gaya hidup sehat, serta perawatan yang rutin, mutu kehidupan pasien masih bisa dipertahankan.

Apabila Anda atau seseorang di sekitar Anda menunjukkan tanda-tanda osteoporosis, silakan berkonsultasi dengan dokter guna menerima perawatan yang optimal. ***

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak