
, Jakarta - CEO dan Direktur Utama dari Badan Pengelola Investasi Daya Ananggita Nusantara (BPIDAN) Danantara Rosan Perkasa Roeslani secara resmi mengumumkan struktur kepengurusan organisasi yang diketuai olehnya pada hari Selasa, tanggal 26 Maret 2025. Proses pencarian serta pemilihan para anggota pengurus melibatkan sejumlah pakar kepemilikan manajemen atau firma konsultansi rekruitmen ahli internasional dan domestik.
Rosan Roeslani Memastikan bahwa para pengurus terpilih tidak akan memegang tanggung jawab tambahan diluar Danantara. Menurut Rosan, mereka telah melepaskan peran-peranan sebelumnya agar dapat secara penuh berfokus pada tugas dan kepercayaan baru dalam institusi yang bertanggung jawab atas dana abadi nasional tersebut. Sebagai ilustrasi, dikatakannya tentang Sanjay Bharwani, Direktur Manajer Sumber Daya Manusia Di Danantara, yang dulunya merupakan Chief Executive Officer dari Bester & Co.
Menurut Rosan, tahapan penyeleksian untuk pengurus dijalankan secara sangat teliti dan mencakup partisipasi dari tiga konsultan pencari kepemimpinan terkemuka, termasuk Egon Zehnder, sebuah nama yang dikenali sebagai pemain utama dalam bidang perekrutan para eksekutif senior bertaraf global.
Untuk setiap jabatan yang diperlukan, paling tidak diajukan tiga calon. headhunter Setelahnya, kami mengajukan daftar nama tersebut ke Presiden Prabowo Subianto guna memperoleh pengesahan," ungkap Rosan. Menurut dia, Presiden tak membantah satupun dari calon-calon yang direkomendasikan. "Semua nama yang kami usulkan disetujui oleh beliau," tambahnya.
Maka, sebetulnya apakah arti dari istilah headhunter tersebut?
Melansir laman investopedia, headhunter Merupakan orang atau badan usaha yang memberikan layanan pencarian calon pekerja bagi suatu perusahaan empunya. Headhunter memiliki tugas menemukan serta mengusulkan pelamar terpilih untuk jabatan-jabatan penting dalam sebuah organisasi bisnis. Oleh karena itu, bidang karir ini pun tak jarang dikenal sebagai profesional perekrut eksekutif. executive search atau pencari eksekutif.
Berbeda dengan tahap perekrutan standar yang dapat dijalankan oleh departemen personel dalam suatu organisasi, headhunter Biasanya terlibat saat perusahaan mencari orang dengan keahlian sangat spesifik atau tingkat tinggi, contohnya untuk jabatan direktur, manager senior, dan posisi penting di perusahaan serta instansi pemerintahan.
Para headhunter Ini bertujuan untuk menemukan calon terunggul, termasuk dari perusahaan rival. Biasanya mereka telah membangun jejaring yang luas serta database dengan banyak kandidat berkualitas yang bisa dipromosikan untuk mengisi beberapa jabatan vital tersebut.
Saat melaksanakan tanggung jawabnya, para headhunter sering kali menghubungi orang-orang yang berbakat dan tetap aktif dalam pekerjaannya di tempat kerja lain agar bisa diajak ke posisi baru yang dirasa lebih menarik atau punya potensi pertumbuhan yang lebih baik. Dengan adanya zaman digital seperti sekarang, mereka menggunakan teknologi internet, jejaring sosial, serta situs lowongan kerja online untuk meningkatkan jangkauan perekrutan mereka.
Dari sisi bisnis, headhunter umumnya bekerja dengan sistem success fee Atau pembayaran yang baru akan dikantongi apabila calon yang direferensikannya berhasil lolos seleksi dan bergabung dengan klien. Besarnya tarif ini lumayan tinggi, mencapai sekitar 20 sampai 35% dari seluruh pendapatan calon dalam satu tahun pertama. Akan tetapi, bagi jabatan-jabatan tertentu yang sulit dicari atau mengharuskan memiliki kemampuan spesifik, tidak jarang pihak perusahaan memberikan biaya penahanan di depan sebagai bukti keseriusan bekerja sama.
Profesi sebagai headhunter tidak diatur secara ketat dari segi izin, sehingga hampir semua orang dapat mengambil peran tersebut. Akan tetapi, dalam praktiknya, para headhunter berpengalaman umumnya bekerja untuk perusahaan konsultan ternama yang memiliki reputasi baik serta jaringan luas, seperti contohnya Egon Zehnder yang telah Dipilih oleh Danantara.
Ilona Estherina bersumbang dalam penyusunan artikel ini.