
.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) terus mengembangkan fleet kendaraan elektrik (EV) mereka sebagia komponen dalam strategi bisnis jangka panjangnya. Tetapi, adakah perbedaan harga antara layanan taksi listrik dan taksi yang menggunakan mesin pembakaran interna (Internal Combustion Engine/ICE)? Apakah tarif untuk taksi listrik lebih rendah?
Andre Djokosoetono, Direktur Utama Blue Bird, menyebutkan bahwa untuk mengukur efisiensi armada taksi listrik, perusahaan tidak dapat mempertimbangkan saja aspek biaya operasional.
"Bandingkan biaya pengoperasian kendaraan bermotor berbahan bakar dengan mobil listrik, apakah lebih hemat atau harganya setara? Perlu dipertimbangkan bahwa harga pembelian mobil listrik cenderung lebih mahal. Oleh sebab itu, kami menekankan pentingnya mempertimbangkan seluruh biaya kepemilikan," jelas Andre ketika ditemui di Jakarta pada hari Kamis, 13 Maret.
BYD Bersiap Menyuplai Puluhan Satuan Denza D9 untuk Armada Mobil Listrik Bluebird
Menurut dia, bisnis seharusnya mengakomodasi semua elemen kepemilikan kendaraan, termasuk biaya pembelian, perawatan, pengoperasian, dan bahkan harga jual kembali nantinya. Dia menambahkan, "Perusahaan kami bergerak di bidang transportasi; ini melibatkan proses dari awal pembelian, menjaga agar tetap terjaga dengan baik, menggunakan mereka, lalu akhirnya menjual kembali."
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Blue Bird, biaya untuk taksi listrik pada akhirnya agak lebih murah daripada taksi yang menggunakan bahanbakar minyak. Menurut Andre, meskipun demikian, selisihnya tidak terlalu besar dan tetap sedikit lebih menguntungkan bagi kendaraan listrik atau EV. "Pada dasarnya hampir sama saja di ujungnya, namun tarif untuk EV masih sedikit lebih rendah," jelas Andre.
Bluebird Memperluas Keringanan Transaksi Melalui Integrasikan Pembayaran OVO ke Dalam Sistem MyBluebird
Demi memperkuat komitmennya dalam menciptakan lingkungan Kendaraan Listrik yang ramah di Indonesia, Blue Bird sudah menyatakan niatnya untuk melakukan peningkatan signifikan dengan meluncurkan sebanyak 1.000 kendaraan elektrik pada tahun 2025. Awalnya, mereka bertujuan agar 500 unit mobil listrik tersebut dapat dimulai operasionalannya di paruh pertama tahun ini.
"Pada semester awal tahun 2025, kita yakin dapat menambah paling sedikit 500 unit kendaraan bertenaga listrik. Kami merencanakan peningkatan tersebut meliputi beragam jenis dan merek, sejalan dengan perkembangan industri mobil listrik yang semakin pesat di Indonesia," jelas Andre ketika ditemui di kantor miliknya pada hari Kamis (6/2).
Sebagai komponen dari rencana tersebut, Blue Bird telah memulai proses integrasi beberapa jenis mobil listrik ke dalam armada mereka. Beragam tipe kelas atas sudah dioperasikan termasuk Hyundai Genesis, BMW iX, dan Hyundai Ioniq 5, selain itu juga ada varian lain seperti BYD M6.
Bluebird (BIRD) Sudah Mengoperasikan 3.500 Kendaraan Listrik dan CNG pada Kuartal III Tahun 2024