
AMBON, - Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, mengevakuasi kedua putranya dengan kebutuhan khusus ke SMA Yayasan Pendidikan Kristen Protestan Maluku (YPKPM) di Ambon.
Proyek ini akan direalisasikan pada hari Jumat (28/3/2025). SMA Kristen Kota Ambon terkenal sebagai salah satu dari dua institusi pendidikan inklusif di wilayah itu dan sekarang mempunyai tujuh pelajar dengan kebutuhan istimewa yang tengah mengikuti pembelajaran di sana.
Vanath berkunjung ke SMA Kristen di Jalan Diponegoro tersebut guna mengecek mutu pendidikannya sebelum pindahkan anak-anaknya.
"Anak kembar laki-laki saya ada tiga orang, dua di antaranya dilahirkan dengan kebutuhan spesifik. Keduanya sebelumnya menempuh pendidikan di Jakarta, tetapi setelah saya dipilih menjadi Wakil Gubernur Maluku, kita mulai mencari sekolah yang bersifat inklusif," jelas Vanath ketika menghadiri kunjungan tersebut pada hari Rabu (26/3/2025).
Setelah menjadi wakil gubernur, dia berpikir penting untuk mencari sekolah inklusif yang lebih dekat ke rumahnya di Ambon.
Sesudah melakukan pencarian informasi, kami mengetahui bahwa SMA YPKPM Ambon menyediakan program inklusif dan sudah lama mempersiapkan beberapa siswa penyandang disabilitas untuk meraih gelar sarjana mereka saat ini.
"Dengan demikian, saya menentukan untuk mengalihkan keduanya di tempat ini," lanjutnya.
Kepala SMA Kristen Ambon, E. Laturiuw, dengan senang hati menerima ide tersebut.
Dia merasa tersanjung oleh kedatangan Wakil Gubernur dan menyatakan bahwa institusi pendidikannya sudah menjadi sekolah inklusif mulai tahun 2020, menampung serta luluskan beberapa murid penyandang disabilitas.
Betul-betul gembira dan merasa bangga. Sekarang kita memiliki tujuh murid dengan kebutuhan istimewa, termasuk beberapa yang mengalami disabilitas intelektual seperti tuna grahita tingkat A dan B serta hambatan dalam perkembangan mental.
"Semuanya berpartisipasi dalam proses pembelajaran bersama dengan murid-murid lain sebagaimana lazimnya," ujar Laturiuw ketika dihubungi. , Jumat siang.
Laturiuw juga menekankan kepentingan pendidikan untuk anak-anak dengan kebutuhan spesifik, sekaligus mencela persepsi negatif yang tetap bertahan dalam masyarakat.
" Ini merupakan suatu kebaikan, setidaknya ia menaruh kepercayaan pada pendidikan anaknya di tempat ini. Pokoknya, jangan biarkan anak tinggal di rumah. Mereka perlu masuk sekolah," tegasnya.
Setelah rapat itu, akan terjadi tahapan baru yang disebut prostatectomi. assessment Untuk mengidentifikasi keperluan dari para calon pelajar serta langkah penyesuaian dalam pembelajaran pasca perpindahan mereka ke Ambon.
Di samping itu, terdapat juga perencanaan untuk memperbaharui fasilitas toilet yang ditujukan bagi siswa dengan kebutuhan khusus.
"Nantinya akan ada pertemuan bilateral antara saya dan istri Pak Wagub. Selain itu, Pak Wagub berencana untuk merombak sebuah kamar mandi jongkok menjadi kamar mandi duduk," jelas Laturiuw.