
- Terjaga dari istirahat merupakan momen menyongsong realitas kehidupan.
Akan tetapi, kadang-kadang ketika pikiran dipenuhi oleh berbagai masalah dan bebannya, istirahat lagi menjadi jalan keluar untuk menghindari kehidupan nyata.
Psikologi menyebutkan adanya beberapa indikasi pada orang yang menjadikan tidur sebagai lindungan.
Apa saja tandanya? Dilansir dari Geediting, simak tujuh tanda orang yang tidur untuk lari dari masalah!
Durasi tidur meningkat
Orang yang memilih tidur sebagai cara menghindar dari permasalahan umumnya akan tertidur dalam waktu yang cukup lama. Di bidang psikologi, tidur kerap dikaitkan dengan suatu mekanisme perlindungan terhadap diri sendiri.
Ketika menemui tantangan yang berat atau merasakan perasaan negatif, sebagian orang mencari kedamaian dengan cara tertidur.
Susah bangun
Seseorang yang mengambil tidur sebagai cara lari dari masalah akan kesulitan untuk terbangun. Mereka cenderung memperpanjang waktu tidur dengan menundanya setiap pagi.
Impian serta keadaan tidak sadar mungkin jadi ruang yang lebih aman dari permasalahan dalam kenyataan hidup. Kesulitan untuk terbangun dapat menandakan bahwa orang tersebut ingin menghindari masalah.
Ingin menyendiri
Orang yang tidur untuk lari dari masalah sering memiliki keinginan untuk menyendiri.
Bukan sekadar mengejar kedamaian, hal ini menjadi cara untuk menghindar dari permasalahan yang ada. Mereka mencari rasa aman di alam mimpi mereka, hingga akhirnya jarang berinteraksi secara sosial.
Perubahan nafsu makan
Badan mempunyai metode khusus untuk mengindikasikan tekanan, dan variasi pada pola makan biasanya merupakan salah satu petunjuknya.
Seseorang yang mengonsumsi tidur sebagai cara lari dari masalah akan mengalami perubahan pada pola makannya.
Ada yang kehilangan nafsu makan, ada yang malah melampiaskan stres dengan makan banyak.
Kurang motivasi
Orang yang tidur untuk lari dari maslah sering menunjukkan motivasi yang kurang
Energi mereka turun dan tidak tertarik dengan hal sekitarnya. Biasanya mereka akan kehilangan minat dengan hobi dan malas beraktivitas.
Tiba-tiba bersemangat
Anehnya, orang yang tidur sebagai bentuk pelarian tidak selalu terlihat lesu. Terkadang mereka menunjukkan ledakan energi tak terduga.
Akan tetapi, energinya diarahkan untuk aktivitas yang tidak memerlukan banyak tenaga, seperti menonton TV atau berbaring sambil menggunakan ponsel.
Mudah tersinggung
Orang yang mengambil tidur sebagai cara lari dari masalah akan lebih sensitif. Beban emosi dapat menyebabkan mereka merasa stres dan berat seolah-berat di pundaknya.
Masalah sekecil apapun dapat menjadi penyebab kemarahan meledak. Oleh karena itu, orang tersebut lebih memilih istirahat agar emosi mereka dapat diredam.
Memanfaatkan tidur sebagai sarana lari dari kenyataan adalah salah satu di antara berbagai metode yang digunakan orang untuk menangani masalah.
Apabila Anda melihat orang di sekitar Anda sedang dalam situasi yang sama, tunjukkan belas kasihan dan pemahaman untuk membantu mereka mengatasi masalahnya.