
Mengenai masalah kesehatan, salah satu yang sering dialami adalah sensasi gatal dan nyeri di area tenggorokan selama masa mengandung. Nyeri tenggorokan ini cukup lazim terjadi pada wanita hamil. Ketika sedang mengandung, daya tahan tubuh cenderung menurun, sehingga memicu munculnya rasa sakit tersebut di daerah tenggorokan.
Ini sangat menganggu, khususnya di waktu malam. Angka kejadian sakit tenggorokan di Indonesia mencapai 40,48% dan biasanya dialami oleh anak-anak sampai dengan orang dewasa.
PAFI dengan alamat website https://pafikabupatenbatanghari.org merupakan salah satu institusi kesehatan terkemuka di Indonesia, yang sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan publik.
Asosiasi Apoteker Indonesia bekerja keras mengoptimalkan kompetensi serta wawasan anggota mereka lewat serangkaian kegiatan seperti kursus, pembinaan, dan workshop guna menjaga apoteker tetap cekatan dalam mengejar informasi mutakhir seputar industri obat-obatan.
PAFI Health Organization secara aktif berpartisipasi dalam menyampaikan pendidikian kepada publik tentang aspek-aspek yang dapat memicu sakit tenggorokan pada ibu hamil, bersama dengan saran-saran terkait obat-obatan yang aman untuk mereka konsumsi.
Sebab-sebab Munculnya Nyeri Di Tenggorokan Saat Kehamilan
Umumnya pada tahap awal kehamilan, seorang wanita menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi, contohnya adalah sakit tenggorokan. Ini disebabkan oleh menurunnya sistem imunitas mereka.
Beberapa kondisi bisa memicu rasa tidak nyaman di tenggorokan bagi wanita hamil, seperti peningkatan keasaman lambung (GERD). Di bawah ini disebutkan sejumlah faktor yang mungkin mengakibatkan sakit tenggorokan pada ibu hamil dan harus menjadi perhatian, yaitu:
Infeksi virus dan bakteri
Virus seperti influenza dan bakteri seperti tonsilitis merupakan sebab utama dari rasa tidak nyaman di tenggorokan bagi wanita hamil. Tanda-tandanya bisa berupa demam, batuk, serta kesulitan saat menelan. Saat masa kehamilan, daya tahan tubuh agak menurun, membuat calon ibu menjadi lebih mudah terserang penyakit. Maka dari itu, sangat dianjurkan untuk merawat kesehatan secara optimal dan hindari bersentuhan langsung dengan mereka yang sedang sakit.
Naiknya asam lambung (GERD)
Perubahan hormonal selama kehamilan, khususnya progesteron, bisa membuat lemah katup yang ada di antara lambung dan esofagus. Akibatnya, asam lambung merambat naik dan mencetus iritasi pada tenggorokan, berakibat timbulnya sensasi nyeri atau panas. Kondisi tersebut umum dialami oleh ibu hamil secara lebih sering, terlebih saat masa trimester ketiga dimana pertumbuhan bayi mulai besar lalu mendorong organ lambung dari bawah.
Adanya perubahan hormon
Hormon kehamilan seperti progesteron dan estrogen bisa mengakibatkan sejumlah tanda-tanda, salah satunya adalah rasa nyeri di tenggorokan. Fluktuasi hormonal tersebut mampu memengaruhi otot serta sistem imun dalam tubuh, menjadikan seseorang lebih mudah terserang infeksi atau merasakan ketidaknyamanan. Tambahan pula, variasi hormon ini pun dapat mendongkrak sekresi cairan, suatu kondisi yang sesekali boleh mencetuskan fenomena postnasal drip beserta dengan iritasi pada area tenggorokan.
Stres dan kelelahan
Faktor pemicu penyakit radang tenggorokan berikutnya ialah tekanan emosional dan keletihan saat hamil. Tekanan serta lelah juga bisa mengganggu kondisi kesehatan umum seseorang sehingga tubuh menjadi lebih mudah terserang infeksi, seperti jenis infeksi yang menimbulkan rasa nyeri pada tenggorokan.
Obat untuk Sakit Tenggorokan saat Hamil
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) sudah mengerjakan studi lebih jauh tentang asal-usul rasa tidak nyaman di tenggorokan ketika sedang hamil. Beberapa tipe obat berikut sering dipakai untuk memperkecil gejalanya dan juga mendukung pengendalian situasinya bagi ibu hamil yaitu sebagai berikut:
Amoxicillin
Amoxicillin merupakan obat antibakteri yang efisien untuk meredakan infeksi di area faring. Kategorinya yaitu B sehingga dinyatakan aman dikonsumsi saat hamil. Akan tetapi, pemakaian tersebut perlu disesuaikan dengan petunjuk dari farmasis.
Cephalexin
Cephalexin termasuk dalam kelompok B dan cukup baik digunakan untuk menyembuhkan infeksi tenggorokan pada wanita yang sedang hamil. Antibiotik ini berfungsi dengan cara mencegah perkembangan bakteri pemicu infeksi tersebut. Sama seperti saat menggunakan amoxicillin, pemakaian cephalexin perlu dikontrol oleh seorang apoteker agar dapat menjamin keselamatan serta efisiensinya.
Paracetamol
Parasetamol tidak dirancang secara spesifik untuk pengobatan rasa sakit pada tenggorokan, namun bisa membantu menurunkan panas badan serta meredakan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh infeksi tenggorokan tersebut. Sebaiknya lakukan konsultasi dengan apoteker sebelum memulai perawatan ini, terutama bila Anda sedang menjalani pengobatan medis lain atau menderita penyakit tertentu. Obat parasetamol dikategorikan sebagai golongan B dan biasanya dipandang cukup aman bagi ibu hamil, meski begitu overdosis paten harus dijauhi.
Di luar penggunaan obat-obatan, metode alternatif lain untuk meredakan radang tenggorokan pada ibu hamil meliputi memperbanyak konsumsi air mineral dan istirahat yang mencukupi. Selalu penting pula untuk menanyakan kepada apoteker demi mendapat dosis obat yang tepat bagi Anda.
Peroleh data medis dan jasa apotek tanpa biaya dengan berkunjung ke pafikabupatenbatanghari.org melalui smartphone Anda.