
Meskipun kolesterol penting untuk fungsi tubuh, namun bisa menjelma sebagai bahaya besar terhadap kondisi jantung apabila jumlahnya melewati batas yang seharusnya. Pembentukan plak dalam pembuluh darah disebabkan oleh kadar kolesterol yang tinggi akan memperbesar peluang menderita penyakit jantung, serangan jantung hingga strok.
Karenanya, menentukan rutinitas makan sangat penting dalam mengontrol level kolesterol. Menurut Eating Well, pakar nutrisi setuju bahwa produk daging olahan merupakan jenis pangan pertama yang perlu dikurangi agar menjaga risiko terkena kolesterol tinggi.
Makanan dari daging yang diproses, contohnya sosis, daging sapi bakar, ataupun daging ayam yang diolah biasanya meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Meskipun demikian, mengonsumsi daging secara teratur bisa menyediakan banyak protein bagi badan. Akan tetapi, jenis makanan berbahan dasar daging tersebut justru memiliki efek merugikan.
Ayo kita lihat beberapa alasannya kenapa pengonsumsian daging olahan sebaiknya dibatasi!
Kandungan lemak jenuh tinggi
Menurut Hello Sehat, daging olahan biasanya dihasilkan dari bagian daging yang mengandalkan banyak lemak dan dipadati dengan lemak jenuh. Konsumsi lemak jenuh dalam jumlah besar ternyata dapat menaikkan level kolesterol buruk, yaitu salah satu pemicu utama untuk timbulnya penyakit jantung.
Dampak negatif pada usus
Studi telah membuktikan bahwa pola makan dengan konsumsi daging yang banyak, khususnya daging yang sudah diproses, bisa menyebabkan pengurangan keberagaman bakteri di dalam saluran pencernaan. Sebaliknya, memiliki ekosistem mikroba usus yang stabil sangatlah vital untuk menjaga proses penyerapan serta pelepasan kolesterol. Apabila terjadi ketidaktepatan pada komposisi mikroba tersebut, hal ini dapat merangsang inflamasi kronis, suatu kondisi yang menjadi salah satu faktor risiko utama timbulnya penyakit jantung.
Kadar natrium berlebih
Makanan daging yang diolah memiliki jumlah sodium yang sangat tinggi. Sodium seringkali dimasukkan ke dalamnya untuk menambah masa simpan daging. Walaupun bukan secara langsung meningkatkan level kolesterol, sodium dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sehingga membuat jantung harus berfungsi ekstra keras serta meningkatkan kemungkinan terkena gangguan pada sistem kardiovaskular.
Langkah untuk menurunkan kolesterol
Di luar pembatasan mengonsumsi daging olahan, pakar nutrisi menyarankan berbagai metode lainnya guna memelihara tingkat kolesterol serta mendorong kesejahteraan jantung.
Konsumsi serat yang cukup
Serat yang dapat larut di air akan membantu menetralisir kolesterol dan memblokir penyerapan zat tersebut ke dalam sirkulasi darah. Oleh karena itu, tingkatkan asupan buah, sayur, biji-bijian, atau oatmeal.
Olahraga teratur
Menurut Klik Dokter, jangan lupa melakukan olahraga selama 30 menit sehari agar dapat mengurai lemak serta menjaga tingkat kolesterol di dalam tubuh tetap stabil.
Asupan asam lemak omega-3
Lemak esensial dalam asam lemak omega-3 mempunyai sifat mengurangi peradangan dan bisa mendukung penurunan tingkat kolesterol di tubuh. Anda disarankan untuk mencerna makanan seperti salmon yang kaya akan lemak, biji-bijian, ataupun buah alpukat.
Pilih protein yang sehat
Ubah daging proses menjadi protein segar dan bebas lemak, entah itu berasal dari sumber nabati maupun hewani. Misalkan seperti ayam bakar, tahu, tempe, serta kacang-kacangan.
Apabila tujuan Anda mengurangi tingkat kolesterol, membatasi konsumsi daging olahan merupakan pilihan yang baik. Alih-alih menggunakan daging olahan, pertimbangkan untuk menyertakan sumber protein yang lebih bergizi. Dengan begitu, Anda dapat menjalani gaya hidup yang lebih bermanfaat dan makmur sampai usia lanjut. (jpc)