Rasulullah SAW merupakan figur agung yang tidak hanya bertindak sebagai pemimpin bagi komunitas Muslim tetapi juga contoh terbaik di berbagai bidang kehidupannya. Dari namanya, lingkungan keluarganya, sampai petualangan hidupnya, tiap detil kehidupan Nabi dapat memberikan pengajaran dan inspirasi untuk kita semua.
Cerita tentang Rasulullah ini dapat kita ajarkan kepada anak-anak sedari usia muda, sehingga mereka bisa mengenali dengan baik siapa Rasulullah SAW dan mencontoh sifat-sifat terpujinya.
Di luar jejak hayat beliau yang terisi dengan keagungan, Rasulullah SAW pun menyingkapkan berbagai nasihat yang dapat menjadi petunjuk dalam keseharian kita.
Mungkin ini adalah pembelajaran yang bernilai bagi buah hati ibu, berikutnya ringkaslah informasi dari beberapa referensi tentang Biodata dan Perjalanan Hidup Nabi Muhammad SAW.
1. Nama serta keturunan Rasulullah
Nabi Muhammad SAW mempunyai nama penuh yaitu Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. Ia dilahirkan di Mekkah pada 12 Rabiul Awal dalam tahun Gajah (570 M). Dia berasal dari suku Quraisy, kelompok yang tergolong sebagai garis keturunan Nabi Ismail AS.
Bapaknya, Abdullah, telah tiada sebelum Nabi Muhammad SAW dilahirkan, sementara Ibunya, Aminah binti Wahab, menghembus nafas terakhir ketika dirinya baru berumur enam tahun. Selepas itu, dia dibesarkan oleh buyutnya yaitu Abdul Muthalib, dan seterusnya diurus pula oleh pamanya, Abu Thalib.
Rasulullah SAW beruma dengan Khadijah binti Khuwailid, wanita shalehah yang selalu menyokong misinya. Dari hubungan mereka diberkahi beberapa keturunan, di antara mereka adalah Fatimah az-Zahra, yang kemudian dinobatkan sebagai salah satu wanita terpilih dalam agama Islam.
Berikut ini adalah beberapa anak-anak dari Rasulullah SAW, terutama ketiganya yang merupakan laki-laki yakni Al-Qasim (putera tertua yang meninggal pada umur dua tahun sehingga sang nabi mendapat julukan Abul Qasim), Abdullah (yang juga disebut Ath-Thayyib atau Ath-Thahir dan ia meninggal sewaktu masih bayi), serta Ibrahim (bocah hasil hubungan dengan Maria al-Qibtiyah yang meninggal dalam masa satu belas hingga delapanbelas bulan, hal tersebut mengekspresikan kesedihan bagi nabi namun dia tetap tabah).
Berikutnya, keempat puteri dari beliau adalah Zainab (ialah putri sulung yang telah berkahwin dengan Abu Al-Aash bin Ar-Rabi', mempunyai dua orang anak), Ruqayyah (berkahwin dengan Uthman ibn Affan dan meninggal dunia semasa Peperangan Badar), Umm Kulthum (berkahwin dengan Uthman selepas kematian Ruqayyah dan dikenali sebagai Dhatul Hijratayn), juga Fatimah Az Zahra (adalah putri bongsu yang paling rapat kepada Rasulullah SAW, dia berkahwin dengan Ali ibn Abi Talib, serta merupakan satu-satunya daripada mereka yang terus mengembangkan garis keturunannya melewati anak-anaknya iaitu Hassan dan Hussein).
Hanya Fatimah yang saat ini tercatat memiliki garis keturunan yang masih bertahan hingga kini melewati Hasan dan Husain, mereka dipuji sebagai Sayyidina Syabab Ahlil Jannah (Pemuda Para Penguasa Surgawi). Garis keturunan Nabi tersebut diakui sebagai Ahlul Bait atau Dzurriyyah Rasulillah yang sangat mulia dalam agama Islam.
Rasulullah begitu mengasihi putranya, sebagaimana ia pernah berkata tentang Fatimah: "Fatimah merupakan sebahagian dari diriku, orang yang mencelakainya pun telah mencelakaikanku" (HR. Bukhari-Muslim).
Walaupun seluruh anak laki-laki Nabi meninggal saat masih kecil, warisan keluarganya terus berlanjut lewat cabang Fatimah serta Ali bin Abi Thalib.
2. Latar Belakang Kehidupan Nabi Muhammad SAW
Berdasarkan beberapa versi Al-Qur'an, Hadits, serta interpretasi tambahan lainnya, berikut merupakan kronologi hayat Nabi Muhammad dari masa kanak-kanak, remaja, sampai dewasa beserta dengan petualangan Hijrahnynya, hingga akhir hayat beliau, yaitu sebagai berikut:
1. Usia Dini (570-582 M/0-12 Tahun)
Rasulullah SAW dilahirkan pada tanggal 12 RabiulAwal dalam tahun yang dikenal sebagai Tahun Gajah (tahun 570 Masehi) di kota Mekkah oleh kedua orang tuanya yaitu Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab sebagaimana tercatat dalam Sirah Ibn Ishaq, volume pertama.
- Yatim sejak di dalam kandungan: Bapaknya meninggal dunia 6 bulan sebelum kelahirannya (Al-Bidayah wan Nihayah, Ibn Katsir).
-
Diasuh keluarga mulia:
-
0-6 tahun: Dipelihara oleh sang ibu dan Ummu Aiman (pengasuhnya)
-
6-8 tahun: Menetap bersama Ibu Aminah sampai beliau meninggal dunia, lalu dirawat oleh Kakeknya, Abdul Muthalib
-
8-12 tahun: Dia dibesarkan oleh pamanya, Abu Thalib
-
-
Julukan Al-Amin: Sudah sejak muda dihormati karena sifat jujurnya yang tak tertandingi dan dipercayai sepenuhnya (Sahih Muslim, no. 231).
2. Tahap Remaja (582-595 M/12-25 Tahun)
- Bergabung dalam perdagangan: Memulai karirnya di bidang perdagangan bersama paman di Suriah saat berusia 12 tahun (Sirah Ibn Hisyam).
- Perang Fijar: Membantu pamanku mempersiapkan anak panah selama konflik antarsuku (berumur 15 tahun).
- Hilful Fudul: Berpartisipasi dalam koalisi melawan ketidakadilan sejak umur 20 tahun (Tarikh ath-Thabari).
3. Tahap Sebelum Kebiasaan (595-610 M/25-40 Tahun)
- Menikahi Khadijah (berusia 25 tahun): Memimpin operasi bisnis Khadijah yang menghasilkan julukan "At-Tajir Ash-Shadiq" (Pedagang Jujur) (Sahih Bukhari, no. 4953).
- Refleksi di Gua Hira: Memulai kebiasaan merenung sendirian setiap tahun (Sirah Ibn Ishaq).
4. Zaman Kenabian (610-622 M/40-52 Tahun)
- Pengungkapan Pertama (610 M): Wahyu diterima berupa Ayat-Ayat dari QS. Al-Alaq ayat 1-5 di dalam Gua Hira oleh Malaikat Jibril (sesuai dengan Sahih Bukhari, nomor 4953).
- Dakwah rahasia selama 3 tahun: Menjaring kerabat yang dekat (QS. Ash-Shyu'ara: 214).
- Pembelaan terbuka: Pada awal tahun keempat kenabian, ia menghadapi penolakan yang kuat dari kaum Quraisy.
- Tahun Kesedihan (Amul Huzn): Kepunahan Khadijah dan Abu Thalib ( tahun kesepuluh kenabian ).
5. Perpindahan ke Medinah (622-632 M/52-63 H)
- Peristiwa Hijrah (622 M): Melakukan perjalanan sejauh 320 km dari Mekkah menuju Madinah yang memakan waktu 14 hari (Sirah Ibn Hisyam).
-
Pembangunan Masyarakat Madinah:
-
Membangun Masjid Nabawi
-
Persetujuan Madinah (undang-undang dasar negara Islam yang pertama)
-
Perang signifikan: Badar (2 Hijriah), Uhud (3 Hijriah), Khandaq (5 Hijriah)
-
-
Fathu Makkah (8 Hijriyah/Tahun 630 Masehi): Pembebasan Mekkah tanpa adanya pergolakan berdarah (QS. An-Nasrh: 1)
6. Kepunahan Nabi Muhammad SAW (11 Hijriyah/Tahun 632 Masehi)
- Haji Wada' (10 H): Mengemukakan pidato akhir di Arafah (Sahih Bukhari, nomor 1623).
- Sakit dan wafat:
-
-
Pada tanggal 29 Sya'ban tahun 11 Hijriah, ia mulai merasakan penyakitnya.
-
Meninggal dunia pada tanggal 12 Rabiul Awal 11 Hijriah (8 Juni 632 Masehi) di usia 63 tahun.
-
Dikuburkan di ruangan Aisyah RA, dalam Masjid Nabawi (Sahih Muslim, no. 1399).
-
Pernyataan akhir dari Nabi Muhammad SAW sesuai dengan kata-katanya seperti diriwayatkan dalam Hadits Riwayat Abu Dawud nomor 4607:
Saya amanahkan kalian agar tetap bertaqwa kepada Allah, mendengarkan serta tunduk...
3. Perkataan Rasulullah sebagai panduan dalam kehidupan
Sebelum meninggal pada usia 63 tahun, Rasulullah memberikan pesan:
"Kupersembunyikan dari kamu dua hal yang jika diikuti dengan sungguh-sungguh akan mencegahmu tersesatan, yakni Kitabullah (Al-Quran) serta Sunnah Nabi-Nya." (HR. Malik)
Di samping itu, terdapat beberapa perkataan tambahan yang dapat dijadikan sebagai nasehat vital bagi panduan kehidupan kaum-Nya:
-
Tentang budi pekerti luhur: "Aku dilahirkan kembali untuk mengembangkan sifat-sifat moral yang terpuji."
(HR. Ahmad No. 8729, dinyatakan valid oleh Al-Albani)
- Terkait pengetahuan: "Mencari ilmu adalah kewajiban untuk setiap Muslim." (Diriwayatkan oleh Ibn Majah)
- Terkait dengan perilaku moral: "Iman seseorang akan sempurna jika akhlaqinya terbaik." (HR. Tirmidzi)
- Terkait ketekunan: "Seseorang yang tangguh bukanlah orang yang handal dalam berkelahi, melainkan mereka yang dapat mengendalikan kemarahan mereka." (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).
- Mengenai pentingnya penghargaan terhadap waktu: "Gunakanlah lima hal sebelum tiba pada kelima hal lainnya: keadaanmu yang masih muda sebelum berubah tua, dan kesehatanmu sebelum kamu jatuh sakit." (HR. Al-Hakim No. 7846, disebutkan sahih oleh Adz-Dzahabi)
-
Terkait pengendalian lidah: "Siapakah yang percaya pada Allah dan akherat, sebaiknya ia mengucapkan hal-hal positif atau lebih baik lagi jika tetap diam."
(HR. Bukhari No. 6136 & Muslim No. 47)
Dan beberapa saran penting lainnya, yang dapat orang tua berikan dan kembangkan dalam diri anak-anak sebagai panduan bagi mereka hingga mencapai kedewasaan.
Dengan mengenal sedikit tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW yang sarat akan pelajaran, termasuk asal-usulnya, latar belakang keluarganya, petualangan dalam hidupnya, dan pesan-pesan pentingnya, semoga buah hati kita dapat meniru sikap-sikap beliau sehingga mampu tumbuh menjadi generasi terpuji, tidak hanya di bumi ini tetapi juga di alam setelah mati.
- Rasulullah SAW Menganjurkan Amalan Sebelum Tidur, Ajaran kepada Anak-Anak Anda
- Keberadaan Makam Nabi Muhammad di Madinah: Riwayat serta Tempat
- Sejarah Nabi Muhammad dari Kelahiran sampai Wafat