TOKYO, Premier Jepang Shigeru Ishiba menyampaikan pada hari Jumat (28/3/2025), bahwa pendapat Presiden AS Donald Trump tentang bea masuk sangat rumit untuk dimengerti.
Itu terjadi lantaran Trump menyatakan tarif 25% untuk kendaraan roda empat serta komponennya yang diimpor.
Beberapa pekan saja setelah Ishiba dan Trump melangsungkan perbincangan yang hangat, tarif impor itu memberikan dampak besar terhadap Jepang.
Meskipun demikian, Jepang merupakan salah satu mitra ekonomi dan strategis paling dekat dengan Washington. Akan tetapi, harga saham sektor otomotif di Jepang mengalami penurunan untuk hari beruntun yang kedua pada Jumat tersebut.
"Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Trump, terdapat orang-orang yang menjadi teman dan juga lawan. Namun, ternyata teman dapat memberikan tantangan sendiri dalam hubungan tersebut. Maka itu, hal ini cukup rumit untuk dimengerti," ujar Ishiba saat menghadiri sidang panitia legislatif, sebagaimana dilaporkan otoritas berita. AFP .
Pada saat menyampaikan tarif atas produk otomotif baru yang akan diberlakukan minggu depan, Trump berkomentar di gedung putih bahwa para mitra perdagangan Amerika Serikat sudah mencuri pekerjaan warganya, merampas harta mereka serta merebut berbagai sumber daya lainnya.
"Mereka sudah mengambil banyak sekali hal dari negeri kita, entah itu teman atau musuh. Saya harus akui bahwa kadang-kadian teman bisa jadi lebih berbahaya dibandingkan musuh," ungkap Trump.
Tindakan-tindakan itu sudah memicu ketakutan di kalangan mitra-mitra A.S.
Sama seperti Kanada menunjukkan kemarahan atas kebijakan tariff Trump, yang berpotensi merusak sektor otomotif mereka.
Bahkan PM Kanada Mark Carney menyatakan era hubungan bilateral yang mendalam telah berakhir.
Untuk Jepang, Ishiba mengingatkan: "Akibatnya bagi perekonomian Jepang akan sungguh besar. Tak ada keuntungan yang dapat diambil dari terlibat dalam konflik besar-besaran. Kita akan membahas hal ini dengan cara yang rasional."
"Pesan utamanya adalah menjelaskan kepada mereka bahwa menetapkan tarif sebesar itu di Jepang tidak akan memberikan keuntungan bagi Amerika Serikat," kata Ishiba.
Diketahui bahwa salah satu dari sepuluh pekerjaan di Jepang berhubungan dengan sektor otomotif.
Ishiba menyebutkan pada hari Kamis bahwa Jepang saat ini tengah mempertimbangkan tanggapan yang sesuai terkait dengan tarif tersebut.
"Kami yakin bahwa kebijakan terkini dan batasan perdagangan yang diberlakukan secara lebih luas oleh pihak Amerika Serikat bisa memberikan dampak besar pada ikatan ekonomi di antara Jepang dan AS, selain itu juga akan mempengaruhi kondisi ekonomi dunia dan struktur perniagaan internasional," ungkap Perwakilan Pemerintah Jepang Yoshimasa Hayashi.
Tindakan Trump telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, terutama karena mereka sudah cemas dengan berbagai tariff baru yang dia tetapkan, seperti pada produk besi dan aluminium.
Pada sesi trading pagi hari itu, saham Toyota jatuh sebesar 4,76% di Bursa Efek Tokyo, sementara Honda merosot 4,77% dan Nissan mengalami penurunan 2,97%, meneruskan kerugian besar yang terjadi pada hari Kamsya sebelumnya.