- Untuk sebagian besar orang, pensiun merupaakan awal dari suatu chapter baru yang ditunggu-tunggu. Setelah bertahun-tahun berjuang dalam pekerjaan, saat pensiun menjadi kesempatan untuk berekreasi, melakukan perjalanan, serta menikmati kehidupan dengan maksimal.
Namun, kenyataannya tidak semua orang menikmati masa ini dengan bahagia. Banyak pensiunan justru menghadapi stres, kesepian, bahkan depresi. Kenapa bisa begitu?
Hasilnya biasanya bergantung pada kebiasaan dan cara berpikir yang kita miliki saat memasuki tahap pensiun. Artikel ini akan mengulas 7 sikap yang perlu dihindari apabila kamu mau meraih masa pensiun yang sungguh-sungguh menyenangkan, tetap bugar baik jasmani maupun rohani, dan penuh makna.
Menurut informasi yang diambil dari situs web Geediting.com pada hari Kamis, 10 April 2025. Ayo kita bahas satu persatu tersebut.
1. Menunda Perencanaan Pensiun
Keterlambatan merupakan salah satu ancaman utama bagi kebahagiaan di hari tua. Banyak individu berkata pada dirinya sendiri, "Usia saya masih muda, saat pensiun belum tiba," sehingga mengulur-ulur persiapan secara finansial serta lifestyle pasca kerja.
Sebenarnya, semakin awal Anda mempersiapkan ini, semakin kokoh pondasinya. Perencangan mencakup lebih dari sekadar tabungan hari tua; itu melibatkan rumah impian Anda, rutinitas sehari-hari, serta asuransi kesehatan. Menundanya hanya akan menghasilkan kecemasan saat pensiun tiba dan Anda masih kurang persiapan.
Solusi:
Dimulai dari sekarang, buatlah perencanaan untuk masa pensiun Anda. Lakukan simulasi mengenai biaya-biaya yang akan dikeluarkan di waktu tua tersebut, pahami beragam jenis investasi, kemudian bicarakan hal ini bersama tenaga ahli dalam bidang perencanaan keuangan.
2. Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental dengan Kurang Priortaskan
Without health, everything else becomes meaningless. One of the biggest mistakes is neglecting diet, lack of exercise, and ignoring mental well-being as we approach retirement age.
Kita dapat melihat contohnya pada banyak individu yang, pasca pensiun, seringkali harus berulang kali mengunjungi rumah sakit akibat bermacam-masalah kesehatan yang sebetulnya bisa dihindari jika ditangani lebih dini.
Solusi:
Dimulai dari usia muda, biasakanlah pola hidup yang lebih sehat. Tetap aktif fisik dengan melakukan gerak-gerik sederhana layaknya berjalan kaki ataupun latihan yoga tiap hari. Pastikan pula untuk mengonsumsi nutrisi terbaik serta menjalani serangkaian pengecekan kesehatan secara periodis. Jaga aspek psikologis Anda dengan ikut bergabung di lingkungan sosial maupun menyalurkan hobi sebagai bentuk penghormatan pada perasaan bahagia Anda.
3. Kurang Melakukan Teknik Mindfulness ( Kesadaran Total )
Waktu pensiun merupakan saat ideal untuk merasakan tiap detil kehidupan. Tetapi, banyak individu terpaku pada ketakutan tentang apa yang akan datang atau rasa sesal atas hal-hal dari masa lampau sehingga mereka keliru dengan melupakan bagaimana menikmati hari ini.
Solusi:
Terapkan kesadaran diri setiap harinya. Melakukan meditasi, bernapas dengan sengaja, hingga aktivitas ringan semacam bercocok tanam bisa membuat Anda lebih terpaku pada detik-detik yang sedang dijalani. Hal tersebut sangat efektif untuk memperbaiki kualitas kehidupan secara drastis.
4. Tertahan Hidup di Zaman Dahulu
Banyak orang yang sudah pensiun seringkali terlalu banyak merenung tentang masa lalunya, sambil selalu membandingkan hidup sekarang dengan era gemilang di waktu kerja. Kondisi tersebut bisa menyulitkan mereka untuk menikmati hari-hari kini dan juga mencegah pertumbuhan pribadi mereka.
Solusi:
Hargai masa lalu, tetapi fokuslah pada hari ini dan besok. Gunakan masa pensiun untuk belajar hal baru, bepergian, menulis buku, atau bahkan memulai bisnis kecil yang Anda cintai.
5. Perencanaan Berlebih, Sedikit Pengalamanlangsung
Perencanaan tentu sangat dibutuhkan, tetapi apabila tiap momen dalam hari pensiun Anda sudah ditentukan dengan kaku, maka Anda akan merugi karena hilangnya sifat spontan yang memberikan semarak pada kehidupan.
Solusi:
Susun sebuah rancangan yang lentur. Berikan tempat bagi hal-hal tak terduga dan petualangan baru. Ketidakteraturan merupakan racun hidup yang sering menghilang seusai masa pensiun.
6. Mengisolasi Diri dari Lingkaran Sosial
Satu perangkap utama saat memasuki tahap pensiun adalah kesepian. Banyak individu yang setelah berhenti bekerja mengalami hilangnya rasa pengenal diri serta komunitas mereka, sehingga cenderung menjadi lebih tertutup dan jarang bergaul dengan orang lain.
Solusi:
Jaga hubungan dengan keluarga dan teman. Ikuti komunitas lokal, bergabunglah dengan klub hobi, atau lakukan kegiatan sosial seperti menjadi relawan. Interaksi sosial sangat penting untuk kesehatan mental dan kebahagiaan Anda.
7. Memelihara Pola Pikir Negatif
Pola pikir Anda menentukan kualitas hidup Anda. Jika Anda menganggap masa pensiun adalah akhir dari segalanya, maka Anda benar-benar akan merasa demikian.
Solusi:
Buat mindset yang optimis. Pandang tahap pensiun sebagai titik permulaan, tidak lebih dari penghujung. Alih-alih memusatkan perhatian pada batasan, fokuskan diri Anda pada kemungkinan-kemungkinan baru. Terus latih rasa syukur dan apresiasi terhadap tiap-tiap prestasi sekecil apa pun itu.
Kesimpulan: Masa Depan Anda Terletak Di Tangan Anda
Kebahagiaan di masa pensiun tak akan tiba tanpa usaha. Ini berarti memilih secara sengaja untuk melepaskan rutinitas yang membawa hambatan serta menerapkan tingkah laku yang sehat, produktif, dan bermakna sebagai gantinya.
Tidak perlu menunda-nunda hingga esok untuk mengawali perubahan. Segera mulai dari sekarang.
Jika Anda berminat mengembangkan praktik mindfulness guna mendukung perpindahan ke tahap pensiun yang menyenangkan, buku saya The Art of Mindfulness: A Practical Guide to Living in the Moment dapat memberikan arah yang ideal.
Ingatlah bahwa Anda memiliki kekuatan untuk menciptakan masa depan Anda sendiri. Berikan salam perpisahan kepada tujuh kebiasaan yang mengganggu persiapan pensiun Anda, lalu sambut kehidupan baru yang dipenuhi dengan antusiasme dan kegembiraan.
Semoga menikmati hari tua dengan penuh kegembiraan!